“selamat pagi, Buk..”
“eh, eh.. Jangan panggil ibu, saya masih muda. Panggil Dini
aja..” *cie, sok muda lo mba.. :p
Mungkin itu sepenggal percakapan pembuka saya dengan wanita
ini.
Wanita berjilbab ini adalah teman sekantor saya. Saya
mengenalnya ketika hari pertama saya masuk kerja. Hampir 6 bulan saya bekerja
di kantor ini, dan dia adalah salah satu partner kerja saya. Kami berada dalam
satu tim dan sering bekerja bersama dalam sebuah proyek.
Banyak hal yang sudah kami lewatkan berdua. Kalau saya lagi
punya masalah dan butuh teman cerita, dia selalu siap siaga mendengarkan cerita
saya. Dia juga tidak pernah sungkan untuk bercerita mengenai apa yang sedang
dia rasakan. Sering juga kami bergosip tentang orang-orang kantor. Hihi.
Dia sudah saya anggap
sebagai kakak saya sendiri (hai kak..!). Apapun yang sedang saya rasakan, baik di kantor, di
rumah, maupun dimana saja, langsung saja saya ceritakan ke dia. Apalagi masalah
percintaan, dia sudah ahli dan master dalam hal ini. *ups, mulai curhat..
Tapi saya sudah paling sebal kalau dia mulai bertingkah
seperti “horang kaya” dan sok tau. Rasanya kalau dia sudah sok tau dan tidak
mau mendengarkan pendapat dari orang itu ingin banget saya jejelin cabe rawit
dua kilo. Hih. Kepala batu dan susah diatur.
Tapi kadang dia juga sangat menyenangkan, apalagi kalau lagi
bawa makanan banyak. Makanan favorite yang sering dia bawa adalah malkist roma
rasa abon. Favorite our team. Hehee. Sering juga dia membawa gorengan dan
kue-kue pasar. Suka kasihan juga sih kalau deadline pekerjaan sedang banyak, tapi apadaya, saya juga tidak bisa membantunya. Maap ya sistah! :*
Saya juga sering main ke rumahnya dia dan orang tuanya juga
baik sekali. Suatu ketika, saya dan dia pergi ke Bandung untuk melaksanakan
tugas kantor. Di Bandung, selain bekerja, kita juga bersenang-senang bersama. Berfoto-foto
ria. Wisata kuliner khas Bandung. Jalan-jalan menyusuri kota Bandung. Belanja sana-sini. Begitu menyenangkan!
Kalau sehabis pulang kantor, dia sering nebeng naik
motor saya. Tapi itu dulu, ketika jiwa dan raga saya masih kuat untuk mengendarai
sepeda motor. Tapi kini sudah renta dan tak kuat lagi. Hanya sesekali saja.
Kalau ditanya apa pandapat saya mengenai dirinya, saya akan
menjawab “dia adalah wanita yang suka-suka. Suka-suka nyebelin. Suka-suka
ngangenin. Suka-suka pengen nabok. Pokoknya suka-suka deh.” Hhahaha ^,^
Semoga dirimu selalu diberikan keberkahan dan selalu dimudahkan
dalam segalanya.. aamiin..
Love you, Nurul Wahdini..