Halaman

Selasa, 18 Maret 2014

Politik Itu Apa Sih?

Hai hai semua, howdy? Semoga sehat terus yaa.. :)

Udah pada tau kan kalo sebentar lagi mau diadain pemilu nasional tanggal 9 April 2014? Udah punya pilihan buat nyoblos belum nih? hehehee. Jadi kali ini sebenrnya saya pengen ngebahas mengenai perpolitikan di Indonesia. Ga semuanya sih, cuma dari kacamata saya ajah sebagai seorang penduduk yang masih awam.

Oke, let's thinking about politic. Ada beberapa pemikiran yang masih saya pertanyakan untuk masalah ini.

Pertama, apasih tujuan orang mau tergabung dalam dunia politik? Bukannya politik itu katanya kejam ya? Saya masih heran sih sama motivasi orang-orang yang mau nyaleg itu. Kalo memang mau mengabdi ke negara, urusin dulu ajah yang di dekat sekitar rumah. Gausah muluk-muluk mau ngurusin satu kabupaten/kota. Percuma jadi anggota DPR/DPRD/DPD kalo di daerah dekat rumahnya masih ada orang tua jompo yang tidur masih beralas tikar dan masih banyak anak yang putus sekolah.

Kedua, kenapa sih para simpatisan partai tuh kaya niat banget ngedukung partai mereka? Apasih yang dijanjikan partai kepada para simpatisan ini? Uangkah? Surgakah? Kebahagiaankah? Hidup senangkah? Coba bayangin, di Indonesia sudah berapa kali kita mengadakan kampanye? Hasilnya apa? Simpatisannya jadi kaya raya? Jadi bahagia? Show me this truth. Bayangin deh, ada tuh ya orang sampe rela panas-panasan dan teriak-teriak dipinggir jalan demi partai-nya, katanya sih gitu. Ada yang bilang kalo ikut kampanye biar partainya bisa memperbaiki bangsa. Ada yang bilang partainya bisa membawa kejalan kebaikan. Ada juga yang ikut kampanye karena dapet amplop. Ini bener-bener ga masuk akal. Sampe sekarang nih ada issue mengenai simpatisan partai yang membawa anak dibawah umur untuk ikut kampanya. Ini paling gila menurut saya. Kalo alasannya ingin mengajarkan anak politik sejak usia dini, ini ga make sense sama sekali. Politik itu bisa dimulai di rumah, dari kedua org tua dan keluarga, ga perlu diajak kampanye segala. *emosi*

Ketiga, para pemangku jabatan dan simpatisan itu malu ga ya kalo partai yang didukungnya kena kasus buruk? Banyak banget contoh partai yang kena kasus buruk. Rasanya jadi mereka apa ya? Partai yang diagung-agungkan saat kampanye ternyata tidak bisa memberikan yang terbaik saat terpilih dikemudian hari. Semua partai mengusung mengenai 'amanah' dan 'tidak ingkar janji'. Mana buktinya? Toh selama ini juga ga ada yang bisa dijadiin figure untuk partai-partai yang selama ini banyak mengumbar janji. Hal ini jadi bikin orang Indonesia tuh jadi trauma. Trauma terhadap janji. Trauma terhadap harapan. Seolah-olah parta-partai tersebut hanya PHP (Pemberi Harapan Palsu) *eaaaaaa. :p

Berdasarkan 3 pertanyaan saya diatas, seharusnya sebagai orang yang memutuskan untuk bergabung di partai bisa berpikir dua kali atas keputusan yang diambil. Apasih yang dicari? Mau diapain sih bangsa ini? Kalo cuma mau cari kedudukan dan harta serta tahta, mending ke samudra hindia ajah deh bantuin nyari pesawat MH730 yang lagi ilang. hehheee.

Trus buat para simpatisan partai, ayoklah think twice again. Manfaat dari kalian ikut-ikutan partai tuh apa? Demokrasi itu bukan sekedar mendukung partai dan menjadi caleg loh, tapi juga memilih dan memiliki kontribusi yang berarti untuk negeri ini. Buat apa ikut kampanye kalo cuma mau kotor-kotorin jalanan, ngerusak fasilitas umum dan masang-masang banner di pohon-pohon? Ini bener-bener ga ada artinya banget.

Pesen saya nih ya sebagai seorang yang masih bodoh untuk dunia perpolitikan, pilih partai yang menurut kalian calon-calonnya punya tingkat kredibilitas dan loyal yang tinggi. Demi waktu 5 tahun, bolehlah kita browsing-browsing selama 60 menit tentang siapa yang akan 'memegang' negara ini. Daripada browsing yang ga jelas kan? :)
Terus, jangan sampe golput ya? Karena itu menujukan bahwa kita antipati terhadap bangsa ini. Hindari pemikiran kalo kita akan salah memilih. Tanamkan dipikiran bahwa orang yang kita pilih sudah dilihat kapabilitasnya dan semoga bisa diharapkan. Optimis kunci utamanya. Lebih baik salah memilih tapi memperbaiki daripada tidak berkontribusi sama sekali.

Yaa, segitu ajah deh masukan dari saya. Semoga pemilu kali ini bisa berjalan dengan lancar. Ingat ya, jaga selalu kebersihan lingkungan kita, apapun keadannya.

See you in next post :)

2 komentar:

  1. assalamualaikum gan, saya jawab jg disini biar ada komentarnya..hehehe

    jawaban pertama,, Negara Indonesia telah berdiri hampir 70 tahun lamanya, pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan,Bung Karno merebut kemerdekaan dari kaum kolonialis bisa dikatakan dengan Bung Karno memakai cara politik untuk merebut kemerdekaan.( hal ini dapat terlihat ketika Bung Karno, Bung Hatta, dkk merebut kemerdekaan dari Jepang)..

    Jadi menurut saya politik hanyalah sebuah sarana, untuk memperbaiki atau memperburuk keadaan sebuah bangsa.

    apakah politik itu selalu kotor? mungkin karena terlalu banyak orang-orang yang kotor telah memasuki dunia politik tersebut..

    dan menurut saya dalam sebuah pencalonan, tidaklah butuh ide ide yang menarik untuk dijadikan visi misi,,tetapi jauh lebih penting untuk meningkatkan terlebih dahulu jiwa nasionalis bangsa, (bagaimana cara meningkatkan jiwa nasionalis?? baca sejarah, syukuri, dan renungkan kembali,, JAS MERAH)..


    kedua,, kalo menurut saya para simpatisan itu ada 2 golongan..
    1. simpatisan yg tertarik karena uang. (untuk tambahan makan gan,,hhe)
    2. simpatisan yg memang tertarik kepada tokoh partai tersebut.
    saya lebih menghormati simpatisan yang kedua,, karena simpatisan nomer 2 tersebut setidaknya sudah memiliki rasa cinta kepada bangsanya yg ia percayakan kepada salah satu partainya..simpatisan pertama lebih mudah berujung ke korupsi,, namun simpatisan kedua tidak luput dari dugaan korupsi,, karena bisa dikatakan politik itu keras. dan apabila tidak dapat menahan atau telah lupa dengan jiwa nasionalis, mereka pun akan tergiur.
    namun satu catatan, telah terlalu banyak simpatisan yg di manfaatkan oleh partai.

    dan dalam kasus agan saya berpandangan bahwa simpatisan melakukan hal tersebut karena dia ingin bangsa ini berubah, dan secara tidak langsung ingin agar agan sependapat dengan dia.(simpatisan no.2).
    orang2 yg berkecimpung di politik memang memiliki kecerdasan yg tinggi, tetapi saking pintarnya, dia mempermainkan kepintarannya.haiiihh..hhe

    ketiga..relatif gan,ada yg merasa bersalah ada yg tidak,,yahh tapi kalo sekarang banyakan yg ga ada malunya sih gann..hahahaha :ngakak


    Sekian ganns. mohon maaf nih gan kalo kurang pas jawabannya atau kurang lengkap,, apalagi kalo kurang jelas,, yahh coba sharing aja,soalnya ranah abu-abu gan,,ribeet..hahaha:ngakak :ngakak

    terimakasih..
    CMIIW

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mas Radid,

      so awesome with ur answer. Mudah2an kita bisa jadi penduduk yang cerdas yah untuk bangsa ini dan tetep spread the love. hhehhe :p

      Hapus